Siapa dia ? Chairil Anwar adalah penyair ternama asal Indonesia yang karyanya banyak mempengaruhi kesusastraan Indonesia. Beliau lahir pada 26 juli 1922. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan minat yang tinggi pada bidang sastra, walaupun tidak ditemukan satupun peninggalan puisi-puisi beliau semasa itu. Kemampuan menguasai bahasa Jerman, Inggris dan Belanda turut membantu Chairil Anwar muda membaca karya-karya pujangga atau penyair asing.
Nama Khairil Anwar mulai terkenal, setelah pemuatan karyanya di majalah "Nisan", pada 1942. Selain itu, ia juga bekerja sebagai penyiar radio. Banyak karyanya yang ditulis tapi tidak diterbitkan hingga tahun 1945, tahun kemerdekaan Indonesia. Jiwa beliau sangatlah puitis, sehingga dapat menuangkan kata-kata yang indah pada selembar kertas. Karena itu, penggemarnya sangat banyak, bahkan hingga kini. Karya yang dianggap terbaik oleh banyak orang, adalah puisi karangannya yang berjudul " Karawang - Bekasi" , yang dikarangnya saat Belanda membom Kota Bekasi dan Karawang, tahun 1945.
Berikut merupakan isi " Karawang - Bekasi" :
Kami yang kini terbaring antara Karawang - Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
terbayang kami maju dan berdegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4 - 5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga bung Karno
Menjaga bung Hatta
Menjaga bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Beri kami arti
Berjagalah terus digaris batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang - tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang - Bekasi
Chairil Anwar sendiri, meninggal dengan tenang pada 28 April 1949, di Jakarta.
Jumat, 25 Februari 2011
Rabu, 23 Februari 2011
Senin, 14 Februari 2011
Persahabatan antar agama
Sekarang, saudara-saudara dapat melihat, terutama di Indonesia bahwa kerukunan antar umat beragama sedikit terganggu dengan peristiwa penyerangan terhadap gereja-gereja di kota Temanggung, Jawa Tengah. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama dan sekaligus perbuatan yang keji dan kejam. Para perusuh merusak sedikitnya 3 gereja, meskipun tidak terdapat korban jiwa.
Peristiwa ini selain sangat disesalkan, juga menodai semangat gotong royong dan kebersamaan bangsa Indonesia yang sebenarnya sudah ada sejak bangsa ini muncul dalam sejarah, yang berarti sebelum Indonesia berada dalam cengkeraman kolonialisme Belanda. Kita tentu pernah mendengar kerukunan antara ummat Budha dan Hindu pada masa kerajaan Mataram lama. Juga cerita tentang Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan agama Islam dengan Wayang Kulit, salah satu budaya Hindu.
Intinya, kita sebagai orang yang taat beragama dan berperikemanusiaan tentu jangan sampai terpengaruh oknum-oknum anarkis. Anarkisme tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah. Masyarakat sekitar gereja terbukti membantu para pengurus gereja menyelamatkan diri saat terjadi peristiwa tersebut. Kita tentu tidak ingin persatuan kita rusak hanya karena perbedaan agama, suku, bahasa, dan lain-lain.
Peristiwa ini selain sangat disesalkan, juga menodai semangat gotong royong dan kebersamaan bangsa Indonesia yang sebenarnya sudah ada sejak bangsa ini muncul dalam sejarah, yang berarti sebelum Indonesia berada dalam cengkeraman kolonialisme Belanda. Kita tentu pernah mendengar kerukunan antara ummat Budha dan Hindu pada masa kerajaan Mataram lama. Juga cerita tentang Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan agama Islam dengan Wayang Kulit, salah satu budaya Hindu.
Intinya, kita sebagai orang yang taat beragama dan berperikemanusiaan tentu jangan sampai terpengaruh oknum-oknum anarkis. Anarkisme tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah. Masyarakat sekitar gereja terbukti membantu para pengurus gereja menyelamatkan diri saat terjadi peristiwa tersebut. Kita tentu tidak ingin persatuan kita rusak hanya karena perbedaan agama, suku, bahasa, dan lain-lain.
Jumat, 04 Februari 2011
2011 New Year's Concert Vienna Johann Strauß Blue danube
Langganan:
Postingan (Atom)