<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

Minggu, 05 Desember 2010

Indonesia - Rusia


Hubungan kedua negara dibuka pada tahun 1950. Hubungan kedua negara sangat baik, dan mencapai puncak pada dekade 60-an. Saat presiden Sukarno mengumandangkan Trikora (Tri Komando Rakyat), pemerintah Uni Soviet menawarkan berbagai jenis persenjataan. Indonesia diizinkan memiliki berbagai persenjataan yang sangat canggih, termasuk kapal selam tipe Whiskey sebanyak 12 buah. Ini membuat Belanda cukup panik dan membuat Amerika Serikat mendesak Menekan Belanda agar menyerahkan Irian Barat. 


Uni Soviet juga memberi kredit lunak kepada pemerintah RI, yang digunakan untuk pembangunan Hotel Indonesia, Gelanggang olah raga Gelora Bung Karno, jembatan Semanggi, Pusat perbelanjaan Sarinah, dll. Hubungan kedua negara sempat mendingin, yaitu setelah peristiwa G30S pada 1965. Isu anti-Komunisme, juga membuat sebagian masyarakat Indonesia juga anti-Rusia. Keadaan ini berlangsung sampai dengan 1980-an. Pada 1990-an, hubungan kedua negara mulai menghangat terutama karena bubarnya Uni Soviet.

Sejak awal tahun 2000, kedua negara berusaha meningkatkan hubungan kedua belah pihak. Diantaranya dengan pertukaran pelajar Indonesia dengan pelajar Rusia, Penampilan kebudayaan kedua negara, kerjasama
pengembangan tenaga nuklir dll. Selain itu, Rusia juga bersedia bekerjasama membangun roket peluncur satelit dengan Pihak Indonesia, dan juga menandatangani kesepakatan pemberian kredit sebesar 1 milyar dollar untuk memoderenisasi Alutsista TNI. Hubungan kedua negara sudah pulih....







                                                                                                     
                                                                                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar